Sablon kain merupakan salah satu teknik yang populer dalam dunia percetakan tekstil. Dengan menggunakan teknik sablon, gambar atau desain dapat diaplikasikan pada berbagai jenis kain dengan presisi. Dalam dunia sablon kain, terdapat dua jenis sablon yang popuiler digunakan yaitu sablon sublim dan sablon polyflex. Banyak orang yang membandingkan antara sablon sublim vs polyflex
Tentu saja, kedua jenis sablon ini punya karakteristik, kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Terlepas dari itu, mana sih teknik yang lebih bagus antara sablon sublim vs polyflex ini? Nah dalam artikel ini, kita akan membahas kedua teknik sablon tersebut, perbedaan antara sablon sublim dan sablon polyflex sampai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Baik daripada berlama-lama lagi, yuk langsung aja simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Table of contents
Apa itu Sablon Sublim?
Sablon sublim adalah teknik sablon yang menggunakan tinta sublimasi untuk mentransfer gambar atau desain ke serat-serat kain. Tinta sublimasi memiliki sifat khusus yang dapat berubah menjadi gas saat dipanaskan, kemudian menempel pada serat-serat kain. Ada banyak kelebihan dari teknik sablon sublim. Namun nggak sedikit juga kekurangan dari sablon sublim.
Kelebihan utama dari sablon sublim adalah hasil gambar yang tajam, detain dan tahan lama. Sablon sublim juga bisa menghasilkan gambar dengan berbagai warna yang hidup dan menarik. Namun, teknik satu ini hanya bisa diterapkan pada kain dengan komposisi serat tertentu. Belum lagi sublimasi ini punya proses yang kompeks dan membutuhkan peralatan yang memadai.
Apa itu Sablon Polyflex?
Sablon polyflex adalah teknik sablon yang menggunakan lem panas yang terbuat dari bahan plastik (polyurethane) untuk mengaplikasikan gambar atau desain pada kain. Kelebihan utama sablon polyflex adalah kemudahan penggunaannya dan kemampuannya untuk digunakan pada berbagai jenis kain, termasuk kain katun dan poli-kombinasi. Teknik sablon polyflex juga memungkinkan pengaplikasian desain dengan warna solid dan efek glitter atau metallic.
Namun, sablon polyflex juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah gambar atau desain yang dihasilkan nggak sehalus dan sejelas pada sablon sublim. Selain itu, sablon polyflex juga memiliki keterbatasan dalam hal ketahanan terhadap pencucian. Jika kain yang diaplikasikan sablon polyflex sering dicuci atau dijemur di bawah sinar matahari langsung, gambar atau desain bisa mengalami perubahan warna atau bahkan keretakan.
5 Perbedaan Sablon Sublim dan Polyflex
Setelah mengetahui apa itu sablon sublim dan polyflex beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kita juga akan membahas perbedaan antara sablon sublim vs polyflex. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, kita jadi bisa memilih teknik sablon yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi dalam mengaplikasikan gambar atau desain pada kain. Oke daripada berlama-lama lagi berikut ini 5 perbedaan sablon sublim vs polyflex. Check this out~
1. Bahan yang Dapat Digunakan
Salah satu perbedaan utama antara sablon sublim dan sablon polyflex adalah jenis bahan yang dapat digunakan. Meski punya hasil yang nyaris sempurna, sablon sublim hanya dapat digunakan pada kain dengan komposisi serat tertentu, seperti poliester atau poli-kombinasi. Sementara itu, sablon polyflex yang hasilnya kurang baik ternyata lebih fleksibel dan dapat digunakan pada berbagai jenis kain, termasuk kain katun dan poli-kombinasi.
2. Hasil Kualitas Gambar
Sablon print sublim memiliki keunggulan dalam menghasilkan gambar atau desain yang tajam, detail, dan tahan lama. Teknik ini mampu mencetak gambar dengan resolusi tinggi, menghasilkan warna-warna yang hidup dan menarik. Di sisi lain, gambar atau desain yang dihasilkan oleh sablon polyflex nggak sehalus dan sejelas pada sablon sublim. Hasilnya lebih terlihat seperti gambar dengan warna solid dan efek glitter atau metallic. Warna yang dihasilkan sablon polyflex juga nggak setajam dan sehidup sablon sublim.
3. Ketahanan Pencucian
Perbedaan ketiga antara sablon sublim vs polyflex adalah soal ketahanan pencucian. Perlu diketahui bahwa sablon sublim memiliki kelebihan dalam hal ketahanan terhadap pencucian. Gambar atau desain yang diaplikasikan menggunakan sablon sublim nggak akan pudar atau luntur meskipun sering dicuci. Singkatnya, gambarnya awet.
Namun, sablon polyflex memiliki keterbatasan dalam hal ketahanan terhadap pencucian. Gambar atau desain pada sablon polyflex dapat mengalami perubahan warna atau retak jika sering dicuci atau dijemur di bawah sinar matahari langsung. Karena itu, perawatan kain yang dicetak menggunakan polyflex terbilang cukup rumit dan ekstra.
4. Kompleksitas Proses
Karena kedua sablon ini merupakan teknik yang berbeda. Pastinya ada perbedaan dalam kompleksitas proses pengerjaannya. Sablon sublim memerlukan peralatan dan proses yang lebih kompleks dibandingkan dengan sablon polyflex. Proses sablon sublim melibatkan pemindahan tinta sublimasi ke serat-serat kain melalui pemanasan. Di sisi lain, sablon polyflex lebih mudah digunakan dan hanya memerlukan lem panas yang ditempelkan pada kain untuk mengaplikasikan gambar atau desain.
5. Biaya Produksi
Karena peralatan dan proses yang lebih kompleks, sablon sublim cenderung memiliki biaya produksi yang lebih tinggi daripada sablon polyflex. Sablon sublim memerlukan printer khusus dengan tinta sublimasi, serta peralatan pemanasan tambahan. Hal ini dapat membatasi penggunaan teknik sablon sublim pada skala produksi yang lebih besar. Sablon polyflex, di sisi lain, lebih terjangkau dalam hal biaya produksi dan lebih fleksibel untuk digunakan dalam jumlah produksi yang beragam.
Nah itulah penjelasan mengenai sablon sublimasi dan juga sablon polyflex beserta kelebihan dan kekurangannya. Dengan mengetahui perbedaan antara sablon sublim vs polyflex, kita jadi bisa menentukan teknik mana yang memang sesuai dan lebih menguntungkan dari segala sisi. Jika kamu ingin mencoba menggunakan teknik sublimasi, Sublim Bandung menyediakan jasa print sublim dengan harga yang bersaing dan proses yang cepat. Klik tombol di bawah ini untuk penjelasan lebih lanjut!