Sablon, atau serigrafi, adalah salah satu teknik pencetakan yang paling umum digunakan dalam dunia cetakan tekstil. Namun, dalam dunia sablon, dua jenis tinta yang sering digunakan adalah sablon rubber dan plastisol. Tentu saja ada berbagai perbedaan sablon rubber dan plastisol.
Yup, dedua jenis tinta ini memiliki karakteristik yang berbeda dan mungkin lebih cocok untuk aplikasi tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap perbedaan antara sablon rubber dan plastisol untuk membantu kamu membuat keputusan yang tepat dalam memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan. Nah berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan sablon rubber dan plastisol
1. Komposisi Bahan
Sablon Rubber: Tinta sablon rubber terbuat dari karet, yang memberikan tampilan yang lembut dan terasa seperti karet setelah dicetak pada pakaian. Tinta ini cenderung lebih elastis daripada plastisol dan memberikan hasil akhir yang tahan lama.
Plastisol: Sebaliknya, tinta plastisol terbuat dari polivinil klorida dan plastikizer. Ini adalah tinta berbasis PVC yang menjadi padat ketika dipanaskan dan mendingin. Hasil cetakan plastisol cenderung lebih tebal dan lebih keras daripada sablon rubber.
2. Kecepatan Pencetakan
Sablon Rubber: Sablon rubber memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengering, karena tinta harus menguapkan pelarutnya. Ini membuatnya cocok untuk cetakan satu warna atau desain yang lebih sederhana, tetapi mungkin tidak efisien untuk pesanan besar dengan banyak warna atau detail.
Plastisol: Plastisol mengering secara instan ketika dipanaskan. Hal ini membuatnya lebih cocok untuk pencetakan dengan banyak warna dan detail yang rumit. Plastisol juga lebih efisien dalam produksi massal.
3. Warna dan Ketahanan
Sablon Rubber: Sablon rubber memiliki warna yang lebih cerah dan kontras. Tinta ini juga tahan terhadap sinar UV, yang membuatnya cocok untuk pakaian outdoor yang terpapar sinar matahari. Namun, seiring berjalannya waktu, sablon rubber dapat mengelupas atau retak jika dikenakan secara berlebihan.
Plastisol: Plastisol menawarkan ketahanan yang luar biasa terhadap pencucian dan pemakaian berulang. Warna-warna plastisol juga bisa lebih solid dan tahan lama. Namun, tinta ini cenderung lebih kaku dan mungkin tidak cocok untuk pakaian yang membutuhkan fleksibilitas ekstra.
4. Harga
Sablon Rubber: Sablon rubber biasanya lebih murah daripada plastisol, terutama untuk jumlah pesanan yang lebih kecil. Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk pakaian promosi atau proyek kecil.
Plastisol: Plastisol dapat lebih mahal daripada sablon rubber dalam hal biaya bahan baku dan perlengkapan pencetakan. Namun, dalam skala besar, efisiensi produksi dapat mengimbangi biaya awal yang lebih tinggi.
5. Lingkungan
Sablon Rubber: Tinta sablon rubber seringkali mengandung bahan kimia berbasis pelarut yang dapat berdampak negatif pada lingkungan. Ini perlu diperhatikan jika kamu peduli dengan aspek keberlanjutan dalam bisnis kamu.
Plastisol: Plastisol lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung pelarut berbasis VOC (Volatile Organic Compounds), yang berarti lebih sedikit emisi berbahaya.
Nah itulah perbedaan antara sablon rubber dan plastisol. Dalam memilih antara sablon rubber dan plastisol, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan proyek. Semoga saja artikel ini bisa membantu kamu untuk mengetahui dua jenis sablon ini. Amin!